Sebagai salah satu perwujudan kolaborasi riset dalam program USAID SHERA (Sustainable Higher Education Research Alliance), Peneliti-Peneliti CDSR mengikuti program CDSR Scholars Exchange to USA. Kegiatan tersebut bertujuan untuk saling berbagi pengetahuan antara peneliti dari Indonesia dan USA serta mengembangkan kerjasama antara universitas-universitas di Indonesia dengan universitas atau institusi lain di USA. Hampir satu tahun yang lalu program tersebut dilaksanakan atau lebih tepatnya berlangsung pada tanggal 30 Maret 2019 – 22 April 2019, terdapat 10 peneliti yang terlibat. Salah satunya adalah Nissa Aulia Ardiani, S.T., M.Sc., peneliti CDSR yang berasal dari Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.
Simak cerita perjalanannya sebagai berikut.
Perjalanan panjang dari Bandung, Indonesia menuju Denver, Colorado, US menghabiskan waktu lebih dari 40 jam termasuk perjalanan darat, penerbangan, dan transit. Sesampainya di hotel badan ini masih harus menyesuaikan dengan perbedaan waktu dengan Waktu Indonesia Barat (WIB) yang terpaut 13 jam. Beruntungnya kami sampai di hotel di Louisville, CO sudah sore hari, sehingga setelah unpacking barang saya bisa langsung istirahat.
Keesokan harinya, Senin 1 April 2019, kami menghadiri welcome meeting dengan seluruh peserta Scholar Exchange, Management CDSR, dan Professor dari University of Colorado at Boulder (CU Boulder). Saat berangkat dari Jakarta, tim scholar exchange yang berangkat adalah 10 orang perwakilan dari Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Bangka Belitung, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Kami berdiskusi dengan Prof Moncef dan Dr John Zhai tentang rencana program yang telah dan akan dilakukan oleh CDSR serta proposal penelitian yang nantinya akan ditulis dalam makalah akademik dan jurnal. Setelah itu kami diajak berkeliling kampus oleh salah satu mahasiswa PhD untuk melihat fasilitas yang tersedia di CU Boulder, seperti perpustakaan, kantin, toko buku dan perlengkapan kuliah, fasilitas olahraga, dan lain sebagainya.
Hari-hari berikutnya yang saya lakukan selama di CU Boulder adalah pergi ke kampus dan bekerja secara mandiri untuk mempertajam poposal penelitian saya. Sebelum berangkat ke US, saya sudah mempersiapkan proposal riset yang akan saya lakukan dalam beberapa bulan ke depan. Namun, setelah beberapa diskusi dengan para profesor dan kolega, saya harus membuat rencana penelitian dengan lebih terperinci termasuk tujuan, metodologi, dan garis waktu penelitian ini. Di CU Boulder, saya mendapat kesempatan untuk bisa mengunjungi laboratorium yang berhubungan dengan Architectural Engineering, yang merupakan Lab milik Prof Moncef. Kami dapat menggunakan ruang kerja di Lab tersebut dan menggunakan internet kampus untuk mengakses berbagai literatur seperti paper dan jurnal online. Selain itu, kami juga dapat bekerja di lounge yang tersebar di Engineering Center CU Boulder.
Saya juga menghadiri kelas sesuai dengan topik penelitian saya, yaitu: Building Energy Audit yang diampu oleh Prof. Moncef. Saya mendapatkan sedikit kesulitan selama mengikuti kelas ini, karena di sini mereka menggunakan Sistem Imperial dalam pengajaran. Cukup lama untuk saya untuk mengkonversi perhitungan tersebut ke dalam system Metric. Misalnya, temperatur yang biasanya kita menggunakan Celcius, di sini pakai Fahrenheit, atau perhitungan listrik yang biasanya kita memakai Watt Hour atau Wh, di sini menggunakan Btu. Namun, mungkin ini hanya karena saya tidak familiar dengan S1 sehingga yang saya lakukan adalah googling. Meskipun kami berada di CU Boulder dalam waktu yang singkat, materi yang diberikan di kelas ini sangat menarik dan bermanfaat. Di pertemuan kedua kami mengikuti tur ke gedung hemat energi yang baru dibangun di dalam kampus. Di sana, manager bangunan menjelaskan mengapa bangunan ini berkelanjutan dan bagaimana mereka bisa mencapainya. Dalam proyek ini, otomatisasi bangunan sangat membantu dalam mengendalikan konsumsi energi bangunan. Di gedung olahraga yang begitu besar, penggunanya tidak tipikal dan berbeda setiap hari, kecuali area kantor. Jadi, membangun otomatisasi dengan membuat algoritma jadwal bangunan dan penghuni adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Pada minggu kedua, saya masih mengerjakan rencana penelitian yang lebih terperinci dan mengumpulkan tinjauan literatur dari situs web journal. Di minggu terakhir, saya berdiskusi lagi dengan Prof Moncef dan beliau memberikan beberapa saran untuk agenda riset dan target yang harus saya capai berikutnya. Hari terakhir di University of Colorado at Boulder, saya mempresentasikan proposal penelitian kepada Dr. John Zhai. Dia memberi saya beberapa saran dan masukan karena topiknya terkait dengan apa yang dia lakukan dan dia berkata bahwa saya bisa melanjutkan penelitian ini. Senang sekali bisa mendapatkan masukan dan bisa berdiskusi dengan profesor dari CU Boulder.
Kami juga sempat berdiskusi dengan mahasiswa PhD tentang topik penelitian dan bagaimana kami dapat bekerja bersama dalam sebuah proyek riset. Kami pun sempat diajak berkeliling sekali lagi mengunjungi beberapa laboratorium di Engineering Center. Di minggu terakhir di Boulder, saya juga mengikuti tiga seminar dan diskusi yang diselenggarakan oleh CU Boulder. Saya dapat memilih topik yang saya inginkan dan butuhkan. Ini sangat menarik karena kita bisa mendapatkan lebih banyak pengetahuan. Hal paling berbeda yang saya rasakan saat menjadi student di CU Boulder ini yaitu kenyamanan fasilitas kampus yang sangat memudahkan proses belajar. Wifi kampus dapat digunakan untuk mengakses hampir seluruh website journal Internasional. Selain itu lounge yang berada di lantai dasar Gedung Engineering center ini sangat nyaman, terdapat berbagai jenis tempat duduk yang dilengkapi dengan meja sehingga bisa digunakan untuk belajar, bekerja, mengerjakan tugas, berdiskusi atau makan. Di lounge ini juga ada cafe yang menjual sandwich, snacks, teh, dan kopi, sangat memudahkan bagi mahasiswa yang tidak membawa bekal makanan atau tidak sempat untuk pergi ke kantin yang lebih besar.
Pembelajaran bagi saya selama mengikuti program exchange ini yaitu kita harus memilih penelitian berbasis lokasi yang terfokus, terperinci, atau spesifik, jika durasi waktu pengerjaan proyek riset terbatas. Kita juga harus menetapkan batas-batas proyek sehingga metodologi penelitian bisa lebih bisa dilakukan dengan jelas dan runut. Sekarang saya harus mempersempit tujuan, memilih satu jenis bangunan antara bangunan yang ada (retrofit) atau bangunan baru untuk membuatnya kurang rumit. Berdasarkan diskusi dengan mahasiswa PhD di Department of Engineering, kita dapat menghitung beban energi harian dari tagihan listrik bulanan (berasal dari meteran energi), yang disesuaikan berdasarkan literatur dan standar tipologi bangunan yang sama.
Saat weekend di Colorado, kami sempat mengunjungi beberapa tempat wisata. Beruntung kami bisa merasakan musim semi, panas, dan sempat juga merasakan badai salju saat berada di Boulder. Weekend pertama kami pergi ke kota Denver dengan menggunakan bis lokal yang ditempuh kurang dari satu jam perjalanan. Jika dilihat dari sisi arsitektur, kota ini sangat menarik karena terdapat beberapa bangunan historical dan modern. Tata kotanya pun rapi, area perkantoran, pusat perbelanjaan, dan area bersejarah dapat diakses menggunakan bis umum atau tram. Kami hanya perlu membeli tiket transportasi terusan seharga USD 10.5 yang bisa digunakan seharian, untuk perjalanan pergi pulang dari Louisville ke Denver, dan transportasi selama di Denver. Di weekend kedua kami mengunjungi Garden of the Gods di Colorado Spring dan Rocky Mountain National Park.